Nail art training in Manila, Philippines

Program Studi Pendidikan Tata Rias S1 dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) telah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan mengadakan pelatihan nail art di Manila, Filipina. Kegiatan ini dilakukan oleh para dosen dan disambut dengan semangat serta antusiasme tinggi oleh komunitas setempat di Kedutaan Besar Indonesia di Manila.

Pelatihan nail art yang diadakan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis kepada komunitas di Manila. Peserta pelatihan sangat antusias mengikuti setiap sesi, mulai dari persiapan alat hingga teknik aplikasi nail art yang rumit. Semangat mereka terlihat dalam setiap tahap pelatihan, menciptakan suasana belajar yang aktif dan penuh semangat.

Menurut Indaryani et al (2016: 46), standar operasional nail art meliputi tiga tahap utama:
- Persiapan: Meliputi persiapan alat, bahan, kosmetik, dan contoh gambar desain. Ini adalah tahap penting untuk memastikan semua yang dibutuhkan tersedia sebelum memulai proses nail art.
- Pelaksanaan: Tahap ini mencakup merapikan bentuk kuku, mengaplikasikan warna dasar atau base coat, mengoleskan warna kuku yang diinginkan sesuai desain, memberikan hiasan dua dimensi atau tiga dimensi, dan mengaplikasikan lapisan akhir (top coat). Setiap langkah dalam tahap ini dilakukan dengan teliti untuk menghasilkan hasil yang maksimal.
- Pengemasan: Termasuk membersihkan area kerja sesuai dengan prinsip-prinsip sanitasi dan kebersihan, memastikan semua peralatan bersih dan siap untuk digunakan kembali.

Nail art telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, terbukti dengan berdirinya banyak pusat bisnis yang khusus menyediakan layanan perawatan dan hias kuku. Selain itu, nail art juga memiliki manfaat ekonomi dan praktis, terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Keterampilan nail art dapat diajarkan dengan teknik yang bervariasi dari yang mudah hingga yang sulit, dan proses pembuatannya bisa dilakukan di mana saja karena dapat dilakukan pada kuku palsu. Hasil karya nail art yang telah dibuat juga tidak akan kedaluwarsa, menjadikannya keterampilan yang bermanfaat dan memiliki nilai jual.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini tidak hanya memberikan keterampilan baru kepada komunitas di Manila, tetapi juga memperkuat hubungan antara UNESA dan komunitas internasional. Diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di masa depan, memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat dan memperkuat kolaborasi antar negara di bidang pendidikan dan keterampilan praktis.